Berita Channa.id – Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) semakin serius dalam menekan angka stunting. Pada Jumat, 22 Agustus 2025, Pemkab Sergai bersama PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP) dan Binus University menandatangani adendum Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Kampus Binus Medan. Kesepakatan ini menegaskan target pemerintah: menurunkan angka stunting hingga nol persen sebelum 2030.
Dokumen amandemen ditandatangani oleh dr. Yohnly B Dachban selaku Kepala Dinas Kesehatan, Drs. Sutristo selaku Direktur PT Mega Medica Pharmaceuticals (PT MMP), dan Prof. Dr. Bens Pardamean (BDSRC – BINUS University) mewakili Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. (Wakil Rektor Bidang Riset dan Alih Teknologi – BINUS University).
Acara ini juga menghadirkan tokoh kunci lainnya, antara lain Budi, SE, MM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, Drs. Zulfikar mewakili H. Darma Wijaya – Bupati Serdang Bedagai, dan Tri Juniarty, S.Kom, MM – Direktur Kampus BINUS @Medan.
Komitmen Tiga Pilar: Pemerintah, Swasta, dan Perguruan Tinggi

Kolaborasi ini melibatkan tiga pilar utama: pemerintah daerah sebagai penggerak kebijakan, perguruan tinggi sebagai pusat riset dan teknologi, serta pihak swasta yang menghadirkan inovasi produk dan dukungan lapangan.
“Penandatanganan Dokumen Adendum ini merupakan komitmen kami dan juga bukti penguatan kolaborasi untuk memantau stunting anak di Kabupaten Serdang Bedagai,” kata staf ahli Pemkab Sergai, Zulfikar kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
Keberhasilan Penurunan Stunting Menjadi Awal Modal Target Nol Persen!
Menurutnya, keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolak ukur untuk pencapaian angka nol persen.
“Target nasional penurunan angka stunting itu di angka 18 persen, namun kita berhasil memperkecilnya di angka 14,4 persen di tahun 2024. Mudah mudahan sebelum tahun 2030 kita sudah bisa mencapai nol persen,” kata Zulfikar.
Kolaborasi Sejak 2022 Diperkuat Ulang
Menurutnya, keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolak ukur untuk pencapaian angka nol persen.
“Target nasional penurunan angka stunting itu di angka 18 persen, namun kita berhasil memperkecilnya di angka 14,4 persen di tahun 2024. Mudah mudahan sebelum tahun 2030 kita sudah bisa mencapai nol persen,” kata Zulfikar.
Sementara itu Prof. Dr. Bens Pardamean menjelaskan bahwa sejak 2022, Binus University melalui Binus Doctoral and Student Research Center (BDSRC) sudah bermitra dengan Dinas Kesehatan Sergai untuk pemantauan stunting. Kini, dengan penandatanganan adendum MoA, kerja sama tersebut dipertegas agar lebih terarah dan berkesinambungan.

“Kita berkomitmen mendukung pemberantasan stunting di semua wilayah di Indonesia, salah satunya Sergai. Melalui kolaborasi dengan pemkab dan PT MMP. Sumatera Utara merupakan pusat Indonesia Barat, dan kehadiran Binus University di Kota Medan adalah salah satu solusi untuk percepatan pemberantasan stunting,” katanya.
Pemanfaatan Teknologi dan Mahasiswa Turun Langsung Deteksi Dini Stunting di Sergai
Binus University menekankan pemanfaatan teknologi dan riset berbasis data. Fakultas computer science terlibat dalam sistem pemantauan digital, sementara mahasiswa diarahkan turun langsung ke desa-desa untuk membantu deteksi dini stunting. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk pengabdian masyarakat, sekaligus memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa.
Direktur Binus Medan, Tri Juaniarty menambahkan, Binus akan ikut mendorong percepatan pemberantasan stunting, melalui propoganda visual concern dengan menyertakan mahasiswa secara onside turun ke lapangan.
“Kita punya computer science development yang siap memonitoring, yang di-support oleh SDM Binus Medan, jadi nggak perlu jauh jauh lagi harus ke Jakarta, karena pasti lebih lama waktunya,” kata Tri.
Inovasi Produk untuk Cegah Stunting dan Tanggung Jawab Sosial

Sementara itu, Sutristo menyebutkan, PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP) terus bekomitmen mendukung program ini melalui riset produk nutrisi pencegah stunting.
Kolaborasi riset dengan berbagai universitas, termasuk USU, ITB, dan Binus, menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada Masyarakat local di Serdang Bedagai. Dirinya mengaku sangat miris dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Kita punya sumber daya alam yang cukup baik, namun angka stunting masih cukup tinggi. Ini mungkin bisa jadi acuan kita dalam membuat kebijakan selanjutnya. Mudah-mudahan kolaborasi riset dan kerjasama semua pihak akan memberikan hasil yang bermanfaat, khusus dalam penurunan angka balita stunting,” ujar Sutristo.
Diskusi Strategi untuk Implementasi Efektif untuk Kolaborasi
Dokumen ini menandai kelanjutan kolaboratif dari komitmen jangka panjang dalam penanggulangan dan pencegahan stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.
Acara penandatanganan ini juga dilengkapi dengan diskusi panel yang membahas evaluasi kerja sama sebelumnya serta strategi baru agar program lebih efektif di lapangan yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih besar bagi penanggulangan stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.